BERSAMA KITA CIPTAKAN GENERASI YANG KREATIF DAN MANDIRI

Selasa, 31 Juli 2018

Dongeng

Setiap akhir bulan, kami memiliki kegiatan rutin "Mendongeng" yang dilaksakan di lapangan bersama-sama.

4 Kopetensi Guru Oleh Ms. Restgha Noriega ( English Techer at Cikas Islamic School)

Oleh : Restgha Noriega, S.Pd (Relawan sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa Angkatan ke-7 Dan saat ini merupaka Guru Bahasa Inggris dan Mneari di Cikas Islamic School ) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kopetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar, dan Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan kurikulum, materi, mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Standar kualifikasi akademik serta kompetensi guru dimana peraturan tersebut menyebutkan bahwa guru profesional harus memiliki keempat kompetensi guru. Ini merupakan standar yang wajib dimiliki oleh semua guru. Di beberapa daerah terutama daerah tertinggal sangat banyak guru yang kualitasnya masih sangat rendah. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan (BPSDMPK) dan Peningkatan Mutu Pendidikan (PMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Syahwal Gultom, mengakui mutu dan kualitas guru di Tanah Air saat ini masih rendah. “Hasil uji kompetensi yang dilakukan selama tiga tahun terakhir menunjukkan kualitas guru di Indonesia masih sangat rendah, ada banyak masalah yang harus dibenahi dalam persoalan guru. Selain jenjang pendidikan yang belum memadai, kompetensi guru juga masih bermasalah. Saat dilakukan tes terhadap guru semua bidang studi, rata-rata tak sampai 50 persen soal yang bisa dikerjakan,”. Ujar Syahwal Gultom. Tentu hal ini sangat miris, ketika guru adalah sosok yang paling diharapkan dalam meningkatkan kualitas bangsa dengan harapan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang hebat nantinya, justru menjadi sosok yang tak bisa diharapkan mengingat 4 standar kualifikasi guru yang tak dimiliki oleh para guru. Jika pemerintah sudah melakukan beberapa program seperti sertifikasi guru, uji kopetensi guru, pelatihan guru dan beberapa program lainnya dalan upaya peningkatan kualitas guru maka, pemerintah pun harus melakukan kerjasama dengan kampus-kampus keguruan agar kampus-kampus tersebut lebih selektif dalam menerima para calon guru. Tujuannya untuk memutus rantai lulusan guru yang kualitasnya sangat rendah yang tidak memenuhi keempat standar kualifikasi guru yang sudah ditetapkan dalam peraturan undang-undang guru dan dosen. Jika tidak, sudah dipastikan para lulusan guru yang menjadi guru tak akan mampu mengajar juga mendidik peserta didiknya sesuai dengan kurikulum, standar kopetensi dan kopetensi dasar yang ada, dengan begitu tujuan pendidikan nasional akan sulit tercapai. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang tertuang pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen (Pasal 1 ayat 1). Selain itu, Peran guru sangat penting dalam dunia pendidikan karena perannya tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan pada peserta didik, guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya sesuai dengan 4 standar kualifiasi guru. http://kantorberitapendidikan.net/jika-guru-tak-memiliki-4-standar-kopetensi-guru/

Minggu, 29 Juli 2018

Tahun ajaran baru 2018-2019

Selamat datang tahun ajaran baru 2018/2019 Please welcome at Cikas Islamic School Kids! Diminggu pertama seluruh murid baru masuk sekolah, tujuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Diawali dengan berkumpul bersama dilapangan, kemudian berkenalan dengab seluruh Guru Cikas Islamic School yabg dilanjutkan dengan berkeliling diaera lingkungan sekolah.

Big Field Trip "Cikas Islamic School"

Let's go to the "Kandang jurank Dik Doank" It was so fun. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya, yang merupakan kegiatan rekreasi sekolah yang edukatif. Tahun ini merupakan kedua kali nya Cikas Islamic School melaksanakan kegiatan field trip di Kndang Jurank. Di Kandank Jurank ini, seluruh kegiatan melatih motorik kasar anak. Seperti :flying fox, mendayung perahu rakit dan menangkap ikan. Selain itu, anak-anak diajak turun ke sawah. mereka diajarkan bagaimana menanam padi yang benar juga tepat. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya menumbuhkan karakter berani, percaya diri dan bertanggung jawab.

Sabtu, 28 Juli 2018

Prepare for Graduation Day @LagoonBallroom

Beberapa foto menjukan kegiatan Rekaman dan latihan untuk Graduation Day. Tema yang diangkat pada kegiatan tersebut adalah " Let's Love Indonesia through Travelling" yang Ditampilkan dalam bentuk drama singkat dan tarian. Yang diperankan langsung oleh anak-anak Kelompok A dan B. Dalam drama tersebut menceritakan tentang Kekayaan budaya Indonesia dari sabang sampai merauke yang ditampilkan dalam sebuah tarian daerah oleh kelas preschool sampai kelompok B. Dimulai dari kelas Preschool yang menarikan tarian dari dareah pulau jawa, tepatnya Jawa tengah yaitu "Cublak-cublak suweng", kemudian "Tari Bungong Jaumpa" dari Aceh oleh kelompok A perempuan, selanjutnya "Tari Engang" oleh Kelompok B laki-laki dan "Tari Pedet" Bali oleh Kelompok B perempuan, ditutup "Tari Yamko Rambe Yamko" Papua oleh Kelompok A laki-laki.

Lomba "Menggambar" bersama Greebel di Revo Town Mall

Kegiatan "Menggambar" merupakan salah sayu kegiatan yang paling disukai oleh kebanyakan anak-anak. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak mengeksplorasi Imaginasinya untuk membuat sesuatu Yang dituangkan dalam bentuk gambar. Seluruh anak dari Kelompok B Cikas Islamic School mengikuti kegiatan tersebut. Yang menjadikan salah satunya merain juara ke 3. It's so fun for children 😊 #EverybodyisGreat Let's see!

Welcome back CIS

Welcome back all. We are going to update our activities in Cikas Islamic School :)