Minggu, 29 Maret 2020
Ibu adalah Guru
Ibu, adalah madrasah pertama dalam proses pendidikan manusia. Ia membawa peran penting dalam kehidupan. Jika ia salah dalam mendidik dan menanamkan akhlak pada anak, tentu menjadi awal kehancuran generasi berikutnya.
Ibu harus memiliki bekal baik ilmu, pandangan hidup dan menginstropeksi diri. Bahkan, untuk menjadi seorang ibu perlu persiapan sejak dini dimulai sejak mengenal rasa suka kepada lawan jenisnya.
Tugas seorang ibu ini bukan pekerjaan mudah. Harus melibatkan pemahaman akan tugas menjadi ibu secara keseluruhan. Akan banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi dan membutuhkan kerjasama yang baik sehingga dapat menjalaninya dengan baik. Tentu kerja sama ini perlu dikomunikasikan dengan suami.
Agar dapat mendidik anak, termasuk memperhatikan kesehatan rohani dan jasmani anak, ibu perlu memahami berbagai pengetahuan umum yang mendukung.
Generasi hebat adalah karya dari pendidikan keluarga yang sukses dari si ibu. Pendidikan yang dihadirkan ibu dalam keluarga harus mencakup seluruh aspek kehidupan. Yang utama sekali adalah pendidikan agama yang lengkap. Yaitu dari tauhidnya, segi akhlaknya, bagaimana bermu’amalah, dan sebagainya.
Sebagaimana pesan bagi orang tua dalam Alquran, “Dan hendaklah mereka takut kepada Allah seandainya mereka meninggalkan sepeninggal mereka anak keturunan yang lemah. Hendaklah mereka khawatir terhadap mereka.” (QS an-Nisa’ [4]: 9).
Jadi jangan jadikan generasi kita zurriyyatan dhi’afa (generasi yang lemah) tapi generasi yang menjadi qurrata a’yun (penyejuk mata). Yaitu generasi yang memberi harapan baik bagi masa depan. Karena telah kokoh jiwa dan pikirannya yang dilandasi ajaran agama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar